Kamis, 16 Februari 2012

“cermin”

....lalu rona bahagia tetap tak berwajah
Retak cerminku pantulkan cahayamu
Gemuruh rindu dalam bingkai angkuh
Simpuh sipu mengalun merayu
Inilah dendang rintih pengakuanku
Bukan takut acuhmu karena cintamu melebihi perhatianku
Bukan takut paling mukamu karena ramahmu melebihi  alunan puji sanjungku
Bukan takut marahmu karena sayangmu melebihi kasihku
Bukan takut bencimu karena pintu maafmu melebihi rasa bersalahku
Yang  aku takut peng-Aku-anku  di hadapanmu

Rabu 1 desember 2004

1 komentar: