....lalu rona bahagia tetap tak berwajah
Retak cerminku pantulkan cahayamu
Gemuruh rindu dalam bingkai angkuh
Simpuh sipu mengalun merayu
Inilah dendang rintih pengakuanku
Bukan takut acuhmu karena cintamu melebihi perhatianku
Bukan takut paling mukamu karena ramahmu melebihi alunan puji sanjungku
Bukan takut marahmu karena sayangmu melebihi kasihku
Bukan takut bencimu karena pintu maafmu melebihi rasa
bersalahku
Yang aku takut
peng-Aku-anku di hadapanmu
Rabu 1 desember 2004
nyong urung maca tapirep komen
BalasHapus